
Baru-baru ini saya tertarik serius akan dunia dunia usaha/bisnis dan mencoba mengupas, apa prinsip pokok bisnis itu atau hakikat bisnis itu apa sich ? berdasarkan bahan bacaan dan pengamatan saya sendiri, jika ada yang keliru CMIIW.
Jika ada orang membutuhkan sesuatu dan kita dapat memenuhi kebutuhannya atau jika kita menawarkan sesuatu dan orang berminat akan tawaran kita tersebut, sehingga terjadi proses jual-beli, maka di situlah letak bisnis nya, ada penawaran dan permintaan. Di lingkungan saya dan saya yakin di berbagai daerah di Jakarta ini, banyak Wartel yang tutup atau mengurangi jumlah station telepon. Hal itu di karenakan menurun nya jumlah permintaan atau kebutuhan orang akan Telepon Umum, seiring meningkat nya jumlah Handphone yang menyediakan fasilitas sms dan biaya telepon yang bersaing antar operator di tambah sifat nya yang mobile, menjadi ancaman serius bagi industri wartel.Masa emas Wartel telah berlalu di Jakarta ini, saya tidak tahu pasti di daerah-daerah, tetapi saya yakin nasib nya tidak beda dengan di Jakarta. Cukup sederhana konsep bisnis ini, dapat di mengerti oleh saya yang tidak memiliki ilmu ekonomi atau bisnis, kecuali yang hanya di ajarkan di SMA yang hanya sedikit itu.
Jika di buka Balai Pengobatan dan banyak orang yang mendatangi hingga antri dan rumah kita tepat berhadapan di depan balai pengobatan itu, serta tidak tersedia makanan atau minuman, maka setiap orang akan berpikir, Ini peluang bisnis bagi saya, menyediakan makanan dan minuman. Atau jika kita memiliki kemampuan untuk membangun rumah adat betawi tempo dulu, lalu kita menawarkan ke masyarakat dan ada orang yang tertarik untuk membangun rumah yang kita tawarkan, maka tercipta juga bisnis itu. Kasus yang pertama di atas, karena ada permintaan dulu lalu ada penawaran dan kasus yang kedua ada penawaran dulu, lalu timbul permintaan.
Mungkin masih banyak konsep bisnis selain di atas, tetapi saya melihat dua konsep bisnis di atas sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang ingin saya katakan adalah, hendaklah kita jangan terlalu bergantung kepada perusahaan yang menyediakan peluang kerja dan akhir-akhir ini menunjukkan sikap yang kurang bersahabat kepada karyawan atau calon karyawan nya, seperti dengan di adakan sistem kontrak yang tidak berujung, gaji pas-pasan seperti tidak berniat mau mensejahterakan karyawannya dan kadang gaji telat, tenaga di peras seperti zaman Romusha dulu. Memang tidak semua, tetapi jumlah perusahaan yang memberikan fasilitas dan gaji yang memadai serta berniat ingin mensejahterakan karyawannya tidak lah banyak. Kalaupun kita termasuk karyawan di perusahaan yang baik hati itu, kita di pandang hanya memiliki 1 sumber penghasilan saja di dunia usaha, banyak client, berarti banyak sumber penghasilan dalam hal ini tentu nya lebih beresiko menjadi karyawan. Side Job sebagai wiraswasta bagi seorang karyawan jika memungkinkan pun tidak ada salah nya.
Dunia usaha, pantas di beri perhatian.
Dunia usaha, pantas di beri perhatian.
No comments:
Post a Comment