Pages

Thursday, December 04, 2008

Keterbukaan di Linux

Suatu saat saya membantu seorang teman untuk menginstall Ms.Windows nya, saat proses Install sedang berlangsung, saya merasa ada yang kurang nich, rasa nya, gumam saya di dalam hati. Oh ... ternyata informasi detail paket yang di install, karena saya dewasa ini lebih terbiasa nginstall Linux. Ternyata memang di Windows, kita tidak dapat melihat paket-paket apa saja yang sedang di Install, tetapi di Linux, kita dapat mengetahui, paket-paket apa saja yang sedang dalam proses penginstallan, kita dapat memilih, apa yang mau di install atau apa yang tidak dapat di Install, terutama paket Optional, bukan core.

Demikian pula saat proses booting dan shutdown, di Windows kita tidak dapat mengetahui , saat booting atau shutdown, Windows sedang bekerja apa, tetapi di Linux kita dapat mengetahui, apa yang sedang di jalankan Linux ketika proses booting atau shutdown berlangsung. Seakan-akan pihak Microsoft berkata "Anda tidak perlu tahu, apa yang sedang terjadi dengan Windows tatkala booting dan shutdown, silahkan nikmati saja".


Dari sini sudah terlihat, konsep yang berbeda yang di anut oleh Microsoft dan Linux, terlebih jika kita melihat lebih lanjut, Closed Source dan Open Source. Dengan Linux, kita dapat mengetahui lebih banyak Sistem Operasi dan menjadi lebih Pintar.

Ustadz

Saya pernah menonton sebuah acara live Talk Show yang menampilkan sosok seorang Ustadz. Dalam acara itu, sang Ustadz berbicara masalah agama dan sering menyitir dali-dalil dari Al-Quran dan Hadits Nabi dengan lancar nya. Tidak ada yang salah sampai di sini dan memang seorang Ustadz harus menyampaikan ilmu nya kepada objek dakwah nya. Lawan bicara nya yang terdiri dari beberapa orang dan hanya satu orang yang kira nya ada ilmu agama nya dan yang lain terkesan awam. Itupun juga tidak ada yang salah.
Yang saya ingin katakan di sini adalah, hendaknya tidak hanya Ustadz atau Kyai yang memiliki pengetahuan agama yang baik, namun kita sebagai umat Islam juga harus memiliki pengetahuan Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits serta ilmu ke Islaman lainnya dengan baik pula, walaupun mungkin tidak sebanyak apa yang sang Ustadz miliki, karena seorang Ustadz atau Kyai pernah di didik khusus atau pernah belajar lebih banyak tentang Islam di banding kita yang bukan seorang Ustadz, walau sebanar tetapi hal tsb tidak menutup kemungkinan kita untuk dapat menguasai Al-Quran dan Hadits dengan baik atau melebihi ilmu seorang Ustadz, karena memang kalau kita terus belajar, Insya Allah akan mendapat ilmu nya, walaupun tanpa di sebut seorang Ustadz atau Kyai. "Menuntut Ilmu adalah Kewajiban setiap Muslim/Muslimat"(Al-Hadits), menandaskan kewajiban kita untuk menuntut ilmu, termasuk ilmu Islam, sehingga kita dapat melaksanakan ibadah dengan baik, dapat mengetahui hukum halal dan haram dan dapat berdakwah dengan apa yang kita tahu serta tidak mudah di ombang-ambing oleh berbagai pemikiran yang sesat, seperti pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL) yang banyak sesat dan menyesatkan.
Ustadz Jafar Umar Thalib, di dalam sebuah acara Talk Show di sebuah stasiun Televisi, di tanya mengenai makin berkembang nya pemikiran JIL di masyarakat, mengomentari hal tsb, beliau mengatakan, bahwa hal itu di sebabkan karena JIL berhasil memanfaatkan dangkal nya pemahaman Islam umat Islam atau karena kebodohan Umat Islam atas ajaran agama nya sendiri. Jadi, mari kita terus belajar Islam secara terus menerus, sambil berusaha untuk mengamalkan dan mendakwahkan ilmu Islam yang kita miliki. Salam.

Memilih Linux = Membenci Microsoft ?

Di suatu forum Framework bahasa pemrograman, saya menemukan sebuah pendapat, bahwa seseorang memilih Linux, salah satu alasan nya adalah membenci Microsoft, lalu saya menimpali, bahwa tidak ada hubungannya dengan rasa benci terhadap Microsoft, tetapi hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan akan kebutuhan kita dan tergantung kondisi kita serta di tambah hal yang lain nya (Ideologis). Masing-masing orang dapat punya alasan tersendiri kenapa menggunakan Linux, ada yang karena pengalaman sering kali terserang Virus, lalu migrasi ke Linux yang di kenal lebih tahan virus, ada karena masalah lisensi yang GPL, sehingga memungkinkan di install secara gratis atau dengan kata lain, Linux dapat di peroleh dengan murah atau gratis dan ada juga karena masalah kehandalan nya, terutama di Server atau karena semua alasan di atas.
Menurut saya, memang hendak nya bukan karena ada benci terhadap Microsoft, karena memang tidak ada alasan untuk membenci Microsoft, bukan kah Microsoft juga berhak untuk menjalankan bisnis nya dalam bidang pengembangan Software, kecuali jika Microsoft membantu dana pembantaian Muslim di Palestina, itu baru alasan yang dapat di terima. Ada pula sebuah komentar bahwa memilih menggunakan Legal Software, berarti mendukung Microsoft. Penggunaan Legal Software adalah menggunakan software sesuai dengan lisensi nya, jadi di dalam proprietary software, mengharuskan masing-masing PC memiliki sebuah lisensi masing-masing yang harus di beli, maka hendaklah hal itu di penuhi oleh user, jika tidak, maka user tsb menggunakan software bajakan. Linux pun juga memiliki Lisensi, bukan tanpa Lisensi, yaitu Lisensi GPL, yang memungkinkan sebuah software untuk di distribusikan dan di gunakan secara bebas, termasuk boleh di modifikasi . Namun ada juga versi Linux yang bukan Lisensi GPL, yang mengharuskan seorang user untuk membeli lisensi nya, contoh nya adalah Red Hat Enterprise Linux.
Jika kita ingin menggunakan produk proprietary, seperti produk Microsoft, silahkan di gunakan, namun harus bayar lisensi nya, jika tidak mau bayar atau tidak ada uang, jangan gunakan produk Microsoft, silahkan gunakan Linux yang gratis. Masalah utama dari penggunaaan software legal atau illegal, menurut saya pribadi adalah, kewajiban kita sebagai seorang Muslim (Bagi pemeluk Islam) untuk menggunakan barang-barang yang halal dan menghindari penggunaan barang yang haram. Hukum dari penggunaan software bajakan, terutama untuk bisnis adalah Haram menurut Islam. Jika berbicara hukum positif, maka kita akan menggunakan software Legal, jika ada musim-musim sweeping dari aparat kepolisian saja, namun jika pihak polisi adem ayem atau kalau ada desakan saja untuk melakukan sweeping dan tidak setiap waktu, maka kita akan lebih memilih software bajakan. "Ah... kita engga bakalan kena sweeping dech, kalau pun kena, tenang aja, Babe gue punya kenalan Jendral Polisi ..." :). Salam.

Linux tidak hanya untuk server

Ketika kita mengatakan kepada seseorang, saya menggunakan Linux lho, maka kemungkinan besar apa yang ada di benak lawan bicara kita adalah, kita bisa jaringan Linux. Benar, bahwa Linux sudah terkenal karena kuat di dalam jaringannya, tetapi juga jangan lupa, bahwa Linux juga merupakan surga bagi seorang programmer dan terus meningkat kemampuannya di dalam bidang lain, seperti Office, Grafis dan Game. Saya adalah seorang pengguna Linux dalam hal desktop, grafis dan web programming serta jaringan, namun bukan konsentrasi di jaringan. Saya belum pernah mencicipi rasa Mail Server di Linux.

Orang-orang yang mengetahui bahwa saya pengguna Linux, mungkin mengira bahwa saya pakar di Linux System Administration and Networking. Penggunaan sehari-hari banyak di System Administration, Grafis, Office dan Web Programming dan bukan di jaringan. Apa yang mau sampaikan adalah, bahwa Linux sama dengan Windows, sama-sama sebuah Sistem Operasi, yang dapat di pergunakan untuk berbagai macam maksud dan tujuan, arti nya jika seseorang menggunakan Linux, maka belum tentu orang tersebut menggunakan nya untuk kepentingan jaringan, walaupun Linux terkenal kuat di jaringan dan walaupun terasa ada yang kurang jika menggunakan Linux, tetapi tidak menyentuh sisi Networking nya.

Di bidang lain, dunia pemrograman tumbuh subur di lingkungan Linux, ambil contoh pemrograman Web dengan PHP. Kita dapat menggunakan Apache sebagai Web Server, MySQL dan PostgreSQL sebagai Database, HTML, XHTML, JavaScript dan script-script lain di Linux. Untuk Editor, ada Bluefish, Scream, Kate dan Eclipse. Walaupun Linux belum mengenal aplikasi sejenis Flash (Walaupun ada F4L, namun belum handal), tetapi ada pengganti nya, yaitu GIMP dengan animasi nya atau kita bisa menggunakan Ajax, walau memang belum sepenuhnya dapat menggantikan Flash. Seiring dengan waktu, dunia Desktop makin menunjukkan kinerja nya, di mulai dari OpenOffice 3.0, GIMP hingga tampilan animasi desktop 3 dimensi.


Kesimpulannya, Linux tidak hanya untuk server.