Pages

Wednesday, May 28, 2008

Aisyah Syarifah

Artikel ini berisi mengenai kehidupan saya, yang sebelum nya saya enggan menulis masalah kehidupan pribadi saya ke dalam Blog, paling juga saya tulis di dalam pc saya yang file nya di proteksi password, tetapi karena ada 1 dan lain hal, saya tulis di blog ini, walaupun ada beberapa bagian yang tidak dapat saya tulis, karena pertimbangan tertentu (privasi, dll).

Judul di atas adalah nama anak saya yang ke-2, yang lahir pada Kamis, 22 Mei 2008. Tadi nya saya menduga laki-laki yang akan lahir, karena tukang urut yang mengurut istri saya mengatakan bahwa bayi di dalam kandungan istri saya adalah laki-laki dan saya percaya dan sudah menyiapkan nama, tetapi ternyata yang lahir adalah bayi perempuan yang sehat dan cantik, Alhamdulillah. Hal itu membuktikan, bahwa jenis kelamin janin di dalam rahim adalah sesuatu yang masih misteri, mungkin sama dengan cuaca, dapat di prakirakan namun tidak dapat di pastikan. Menyusul abang nya yang telah berusia 2 tahun 1 bulan yang bernama Muhammad Umar, Aisyah Syarifah lahir di tengah saya dalam keadaan kurang menguntungkan di satu hal, saya enggan merinci nya di tulisan ini, tetapi rasa Husnudzon saya kepada Allah yang saya terus berusaha menjaganya di dalam dada ini, menimbulkan sikap optimis dan sabar di dalam menjalani ujian ini. Mengenai sabar, bahwa sabar itu tidak ada batas nya dan saya berharap dan memohon kepada Allah, agar tidak begitu lama mengalami perubahan kondisi saat ini ke dalam hal yang lebih baik. Walaupun sabar yang sesungguh nya adalah sabar yang tiada batas sambil terus berusaha dan berdoa tanpa kenal lelah dan putus asa, namun saya pikir pengharapan dan permohonan agar segera keluar dari situasi yang sulit bukan lah sesuatu yang salah, seperti hal nya jika kita sedang di uji dengan suatu penyakit demam berdarah, segala usaha dan doa kita dan keluarga kerahkan dengan harapan semoga lekas sembuh. Kalimat "Semoga lekas sembuh" yang sering di ucapkan oleh orang yang mengunjungi kita yang sedang sakit adalah suatu doa dan pengharapan akan keluar nya kita dari suatu masalah (sakit), walaupun sakit itu dapat menghapus dosa-dosa kita, tetapi berusaha lekas sembuh bukan lah sesuatu yang berdosa.
Di tengah-tengah banyak pasangan yang sudah lama menanti kehadiran seorang buah hati, saya dan istri sudah di karunia 2 orang anak dalam usia pernikahan yang memasuki 3 tahun ini, putra dan putri yang sehat dan itu adalah anugerah yang tidak terhingga tentu nya dan jika ada di sisi lain yang di rasa kurang, semoga hal itu dapat kami hadapi dengan sabar dan tawakal sambil tetap berikhtiar dan berdoa dan menjaga ke Husnudzon kepada Allah di dada ini. Memang, masalah adalah sesuatu hal yang pasti ada di dalam hidup ini, apapun bentuk nya dan hal itu dapat membuat pribadi kita semakin kuat dan tegar jika berhasil melewati nya dengan cara yang baik.
Harapan saya dengan memberi nama Aisyah Syarifah, semoga kelak anak ke-2 saya ini cerdas seperti hal nya istri Rasul, Aisyah yang banyak menghafal Hadits Rasul dan menyampaikannya kepada Umat , sehingga di harapkan menjadi anak yang pakar dalam agama dan penghafal hadis, tetapi jika pakar di ilmu yang lain, it's oke juga, berarti Aisyah dalam Ilmu Teknik Mesin, misalkan.
Arti Syarifah sendiri itu adalah mulia, jadi Aisyah Syarifah, harapan saya sebagai orang tua akan menjadi wanita cerdas baik dalam ilmu agama atau ilmu dunia yang mulia, Insya Allah, Amiin.
Jika anak pertama saya Muhammad Umar, saya ambil dari nama seorang Mujahidin di dalam buku Imam samudera, kalau tidak salah judul nya "Mereka adalah teroris", maka nama Aisyah Syarifah, khusus nya kata syarifah, saya dapat kan di dalam buku nama-nama bayi Islami yang saya numpang baca di Toko wali Songo, sepulang saya test pekerjaan di PT.Dasindo Media (Test pertama Lulus, test kedua, tidak saya ambil, karena berbarengan dengan test kedua di PT.Semen Padang, Insya Allah berhasil di Semen Padang, Amiin).
Sebagai tambahan, istri saya melahirkan Aisyah ini secara normal dan mudah yang sebelum nya di prediksi kemungkinan akan di operasi Caesar, itupun juga merupakan karunia bagi kami. Tidak hanya mudah, tetapi juga seru dan menegangkan, seru, karena Aisyah ini lahir nya di sofa rumah mertua saya, hanya di bantu oleh ibu mertua saya dan baru di bawa ke rumah sakit saat Aisyah sudah di dunia, namun ari-ari nya masih di dalam perut istri saya, sekitar 20-30 menit, yang untung nya Aisyah tidak apa-apa (kedinginan). Waktu 20-30 menit adalah waktu tetangga mertua saya memanggil bidan Puskesmas, namun sang bidan menolak datang ke rumah mertua dengan alasan, bayi nya sudah di luar. Mudah, seru, menegangkan dan akhir nya melegakan, Alhamdulillah. Saat tulisan ini di buat, Aisyah sudah puput tali pusar nya.
Ini saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, terima kasih.